Selasa, 15 Januari 2008

Seribu Tahun

Kelip-kelip disangka api, kalau api mana puntungnya
hilang ghaib disangka mati, kalau mati mana kuburnya

Relaku menunggumu, seribu tahun lama lagi
tapi benarkah hidup aku kan selama ini
biar berputar utara selatan
ku tak putus harapan
sedia setia

Relaku mengejarmu seribu batu jauh lagi
tapi benarkah kaki kan tahan sepanjang jalan ini
biarpun membisu burung bersiulan
dengarlah gelombang lautan
ku masih setia

Adakah dikau yang ku punyai cinta
adakah dikau pasti
ini untuk selama-lamanya

Relaku menunggumu, seribu tahun lama lagi
tapi benarkah hidup aku kan selama ini
biar berputar utara selatan
ku tak putus harapan
sedia setia

Jangan putus harapan
sedia setia

Tiada ulasan: