Ahad, 5 Julai 2015

RAHSIA MAKRIFAT

Sangat sulit menjelaskan hakikat dan makrifat kepada orang-orang yang mempelajari agama hanya pada tataran Syariat saja, menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist akan tetapi tidak memiliki ruh dari pada Al-Qur’an itu sendiri. Padahal hakikat dari Al-Qur’an itu adalah Nur Allah yang tidak berhuruf dan tidak bersuara, dengan Nur itulah Rasulullah SAW memperoleh pengetahuan yang luar biasa dari Allah SWT. Hapalan tetap lah hapalan dan itu tersimpan di otak yang dimensinya rendah tidak adakan mampu menjangkau hakikat Allah, otak itu baharu sedangkan Allah itu adalah Qadim sudah pasti Baharu tidak akan sampai kepada Qadim. Kalau anda cuma belajar dari dalil dan mengharapkan bisa sampai kehadirat Allah dengan dalil yang anda miliki maka PASTI anda tidak akan sampai kehadirat-Nya.

Ketika anda tidak sampai kehadirat-Nya sudah pasti anda sangat heran dengan ucapan orang-orang yang sudah bermakrifat, bisa berjumpa dengan Malaikat, berjumpa dengan Rasulullah SAW dan melihat Allah SWT, dan anda menganggap itu sebuah kebohongan dan sudah pasti anda mengumpulkan lagi puluhan bahkan ratusan dalil untuk membantah ucapan para ahli makrifat tersebut dengan dalil yang menurut anda sudah benar, padahal kadangkala dalil yang anda berikan justru sangat mendukung ucapan para Ahli Makrifat cuma sayangnya matahati anda dibutakan oleh hawa nafsu, dalam Al-Qur’an disebuat Khatamallahu ‘ala Qulubihim (Tertutup mata hati mereka) itulah hijab yang menghalangi anda menuju Tuhan.

Rasulullah SAW menggambarkan Ilmu hakikat dan makrifat itu sebagai “Haiatul Maknun” artinya “Perhiasan yang sangat indah”. Sebagaimana hadist yang dibawakan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya sebagian ilmu itu ada yang diumpamakan seperti perhiasan yang indah dan selalu tersimpan yang tidak ada seoranpun mengetahui kecuali para Ulama Allah. Ketika mereka menerangkannya maka tidak ada yang mengingkari kecuali orang-orang yang biasa lupa (tidak berzikir kepada Allah)” (H.R. Abu Abdir Rahman As-Salamy).

Di dalam hadist ini jelas ditegaskan menurut kata Nabi bahwa ada sebagian ilmu yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali para Ulama Allah yakni Ulama yang selalu Zikir kepada Allah dengan segala konsekwensinya. Ilmu tersebut sangat indah laksana perhiasan dan tersimpan rapi yakni ilmu Thariqat yang didalamnya terdapat amalan-amalan seperti Ilmu Latahif dan lain-lain.

Masih ingat kita cerita nabi Musa dengan nabi Khidir yang pada akhir perjumpaan mereka membangun sebuah rumah untuk anak yatim piatu untuk menjaga harta berupa emas yang tersimpan dalam rumah, kalau rumah tersebut dibiarkan ambruk maka emasnya akan dicuri oleh perampok, harta tersebut tidak lain adalah ilmu hakikat dan makrifat yang sangat tinggi nilainya dan rumah yang dimaksud adalah ilmu syariat yang harus tetap dijaga untuk membentengi agar tidak jatuh ketangan yang tidak berhak.

Semakin tegas lagi pengertian di atas dengan adanya hadist nabi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai berikut : “Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thabrani).

Hadist di atas sangat jelas jadi tidak perlu diuraikan lagi, dengan demikian barulah kita sadar kenapa banyak orang yang tidak senang dengan Ilmu Thariqat? Karena ilmu itu memang amat rahasia, sahabat nabi saja tidak diizinkan untuk disampaikan secara umum, karena ilmu itu harus diturunkan dan mendapat izin dari Nabi, dari nabi izin itu diteruskan kepada Khalifah nya terus kepada para Aulia Allah sampai saat sekarang ini.

Jika ilmu Hai’atil Maknun itu disebarkan kepada orang yang belum berbait zikir atau “disucikan” sebagaimana telah firmankan dalam Al-Qur’an surat Al-‘Ala, orang-orang yang cuma Ahli Syariat semata-mata, maka sudah barang tentu akan timbul anggapan bahwa ilmu jenis kedua ini yakni Ilmu Thariqat, Hakikat dan Ma’rifat adalah Bid’ah dlolalah.

Dan mereka ini mempunyai I’tikqat bahwa ilmu yang kedua tersebut jelas diingkari oleh syara’. Padahal tidak demikian, bahwa hakekat ilmu yang kedua itu tadi justru merupakan intisari daripada ilmu yang pertama artinya ilmu Thariqat itu intisari dari Ilmu Syari’at.

Oleh karena itu jika anda ingin mengerti Thariqat, Hakekat dan Ma’rifat secara mendalam maka sebaiknya anda berbai’at saja terlebih dahulu dengan Guru Mursyid (Khalifah) yang ahli dan diberi izin dengan taslim dan tafwidh dan ridho. Jadi tidak cukup hanya melihat tulisan buku-buku lalu mengingkari bahkan mungkin mudah timbul prasangka jelek terhadap ahli thariqat.

Dalam setiap peristiwa yang mewarnai kehidupan ini, seringkali kita tidak mampu atau tidak mau menangkap kehadiran Allah dengan segala sifat-sifatNya. Padahal sifat-sifat Allah sangat terkait erat dengan ayat-ayat kauniyahNya yang terhampar di atas muka bumiNya. Betapa Allah –melalui ayat-ayat kauniyahNya- memang ingin menunjukkan keMaha KuasaanNya dan keMaha BesaranNya agar hamba-hambaNya senantiasa mawas diri, waspada dan berhati-hati dalam bertindak dan berprilaku agar tidak mengundang turunnya sifat JalilahNya yang tidak akan mampu dibendung, apalagi dilawan oleh siapapun, dengan upaya dan sarana kekuatan apapun tanpa terkecuali, karena memang Allahlah satu-satunya pemilik kekuatan dan kekuasaan terhadap seluruh makhlukNya.

Dikutip dari : Tulisan Syekh Samman

Jumaat, 3 Julai 2015

Tiada manusia yang benar2 bersih hatinya

Syariat - ilmu kehidupan lahiriah manusia, ilmu asas, dan segala jenis ilmu untuk beribadat. seperti : hukum hakam dalam Islam, sistem pendidikan, ekonomi, pertanian, kebudayaan, teknologi dan lain-lain sistem hidup mengikut ajaran Islam. (FIZIKAL)

Tarikat - ilmu berkenaan hati. Jenis-jenis nafsu, meletakkan diri kita sama paras dengan orang lain, ikhlas, cinta Allah, rasa kehebatan Allah, rasa gerun dengan Neraka, rasa berdosa, malu, rasa diawasi, kasih sayang, simpati, merendah diri, yakin, tawakal dan sebagainya. (HATI)

Hakikat - ilmu yang perlu menggunakan fikiran. Memahami maksud taqwa sedalamnya. memikirkan mengapa perlunya sabar. memikirkan mengapa marah itu datang dan cara mengawalnya. maqam sabar, maqam tawakal, maqam redha sehinggalah kesemua sifat-sifat mahmudah itu diperolehi secara tetap (istiqamah). Boleh jadi ada yang mendapat secara serentak sifat-sifat mahmudah itu. Inilah juga yang dikatakan dia telah mendapat hakikat. Iaitu mendapat intipati Islam (lubbun).  (AKAL)

Makrifat - ilmu yang didapati setelah syariat, tarikat, dan hakikat disempurnakan.. Iaitu fizikal, hati dan akal telah bersatu maka disitulah kita mengenal Allah Yang Maha Esa.. 

biji benih itu umpama syariat.

menanam pokok itu umpama tarikat.

buah itu umpama hakikat.

rasa buah itu umpama makrifat.

Dari ilmu syariat kita mengenal Allah adalah tuhan sekelian alam, nama-nama Allah dan sifat-sifat Allah. Namun, pengenalan itu masih belum mendalam lagi. Untuk mengenal Allah dengan lebih mendalam, kita perlu kenal diri sendiri terlebih dahulu..  Untuk mengenal diri sendiri adalah mengenal hati, akal dan fizikal kita.

Apakah yang membuatkan manusia itu tinggi darjatnya jika dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain? Mengapa manusia dijadikan Allah sebagai khalifah Allah di muka bumi? Namun ada juga darjat manusia yang lebih rendah daripada haiwan.

Jawapannya bagaimana cara manusia itu menggunakan kelebihan hati, akal dan amalannya..

Segala yang Allah jadikan itu mempunyai sebab. Maka di situ jadilah ekosistem kehidupan. Namun, orang yang ikhlas tidak mempunyai sebab dia membuat sesuatu. Hanya kerana Allah Taala tanpa mengharapkan balasan. Maka orang yang ikhlas adalah lebih lebih dekat dengan Allah. Kepercayaan dan keikhlasan adalah asas kepada iman.

Untuk mencapai keikhlasan yang hakiki, perlu belajar syariat, tarikat dan hakikat. Maka Allah akan memperkenalkan dirinya dengan lebih mendalam kepada orang yang bersungguh-sungguh untuk mengenal diriNya.

Syariat = tubuh
Thariqat = nyawa
Hakikat = ruh
Makrifat = berhimpun semuanya

Selasa, 4 Mac 2014

Tahajjud

http://www.kedahlanie.info/2014/02/8-keajaiban-solat-tahajud-yang-umat.html?m=1

Khamis, 15 Ogos 2013

Keimanan, keteguhan, ketegasan Morsi

http://fbcdn-video-a.akamaihd.net/hvideo-ak-prn2/v/1050549_1390254667861256_1424580625_n.mp4?oh=c33e00a7754dd8d50b6673328e3248a9&oe=520E981A&__gda__=1376711562_326496a446fd06e90b977660d03630b4

Selasa, 30 Julai 2013

Luahan DR M

Ungkapan kata ini diluahkan oleh Mantan Perdana Menteri dan Mantan Presiden UMNO dalam satu sesi dialog bersama NGO Kelab Che Det (26/7/2013) di Yayasan Kepimpinan Perdana. "Kalau pemimpin bersin pun ahli UMNO akan tepuk tangan." "Mereka akan sokong tanpa bersoal jawab lagi apa sahaja yang dilakukan oleh pemimpin UMNO walaupun yang dilakukan itu merosakkan parti." "Ahli UMNO sudah tidak berkualiti lagi, apa tidaknya jika ramai orang yang berpendidikan tinggi dan berpelajaran dihalang masuk ke dalam UMNO." "Jika ketua bahagian itu guru besar misalnya, dia akan cuba halang orang yang kedudukan taraf dan pangkat yang lebih tinggi dari masuk menjadi ahli ke dalam bahagiannya, jika orang itu guru biasa barulah diluluskan, begitu seterusnya cikgu pula enggan orang yang lebih berpendidikan darinya untuk masuk, lama-lama yang ada orang yang tiada kualiti dan pendidikan, nak cari calon jadi menteri pun tak ada kerana yang sedia ada semua nya tidak berkelayakan." "Orang-orang yang dihalang masuk ini akan kemudiannya masuk ke dalam parti lawan dan bersaing dengan pemimpin UMNO ini, itu sebabnya retired general, pensyarah semua masuk ke dalam parti lawan." "Dulu waktu saya jadi Presiden, MT UMNO berdebat sampai pukul 4 pagi, isu Musa Hitam didebatkan, malah mereka berhujah sehingga saya akur dan keputusan yang berpihak kepada Musa Hitam dengan kehendak Majlis mahu menghantar wakil memujuk Musa." "Kerosakan UMNO bermula dari waktu Pak Lah menjadi pemimpin UMNO, dan kemudian DS Najib gagal memperbetulkannya, malah keadaan bertambah buruk." "Akibat perpecahan perpecahan Melayu orang cina menjadi penentu kuasa malah kemungkinan kita akan dapat Perdana Menteri Melayu yang ikut telunjuk cina, ini sudah pun berlaku sekarang." "Lihat sahaja isu EC yang diserah kepada Parlimen, ini semua tanda tunduk kepada desakan kerana kedudukan kita tidak begitu kuat, begitu juga lah dengan ISA dan isu keselamatan, ini semua sebab pemimpin nak jaga hati lawan." "DS Najib nak jadi “BRAND” dan juga cogan “1Malaysia” kerana difikirkan nama UMNO sudah tidak bagus lagi." "1 Malaysia tidak dijelaskan dengan betul, ia bermaksud lain pada pihak lain. Pada orang cina ia bermaksud semua sudah sama Melayu dan cina, pada orang Melayu ia bermaksud tiada lagi sekolah cina dan sebagainya." "Keadaan bertambah buruk dengan memiliki penasihat yang tidak faham politik dan sensitiviti, tapi malangnya merekalah yang di dengar oleh pemimpin." "Pemuda UMNO sekarang tidak semacam dulu. Ini amat ketara kerana Pemuda UMNO ada agenda dan kepentingan sendiri dan bukan pemankin kepada penentu kuasa orang Melayu. Nak kira 700 undi pun makan masa 8 jam." "Kita kini dalam keadaan yang cukup bahaya." "Saya didatangi oleh pelbagai pihak dan pertubuhan Melayu yang mengadu mereka tidak selesa dengan pentadbiran DS Najib, malah ada diantaranya mencadangkan DS Najib dilanggar." "Banyak pihak yang berjumpa dengan saya merasakan Melayu tersisih kerana DS Najib terlalu tumpu mahu menarik perhatian pihak yang tidak menyokongnya terutamanya orang cina. Malah mereka ini sangat dilayan dengan istemewa berbanding dengan orang Melayu yang menyokongnya." "Walaupun DS Najib naik atas tiket Melayu tapi amat malang dia masih menumpu kepada bukan Melayu untuk dilayan." "Tentu sekali pemimpin UMNO bukan jenis yang berkata benar kepada DS Najib akan keadaan dibawah kerana mereka seperti dikata bukan lagi ahli yang berkualiti selain hanya mahu mengampu dan memberi kabaran baik sahaja." "Apa yang kita ada harus berkongsi bersama mereka, tapi apa yang puak itu ada tidak pernah dikongsi bersama orang Melayu." "Kini GLC dan beberapa perkara lain harus ada peruntukan untuk orang bukan Melayu, sedang itu sahaja yang Melayu ada." "Adakah sebarang kontrak orang cina akan serah kepada Melayu? Orang Melayu yang dapat tender dan kontrak akhirnya akan sub kepada bukan Melayu juga, tapi malangnya apa yang dapat kepada orang cina tidak pernah dapat kepada orang Melayu." "Orang Melayu undi Najib bukan kerana suka kepadanya, tapi kerana takut kepada Anwar dan Lim Kit Siang dan apa yang akan dibawa oleh keduanya, lalu ketakutan mereka diterjemah kepada undi kepada UMNO dan DS Najib." "BR1M akan menjadi masalah jika satu ketika nanti rakyat sudah terbiasa dengan pemberian sebegini, dan keadaan akan jadi buruk apabila tidak lagi dapat memberinya." "Saya Ultra Malay tapi orang cina tahu dan kenal cara saya dan mereka undi saya, ada caranya untuk memikat hati mereka, pendekatan DS Najib tidak betul dengan sentiasa menghulurkan wang, mereka akan ambil tetapi belum tentu mengundi. Himpunan besar besaran tidak menentukan sokongan orang cina." "Saya akan terus bersuara untuk Bumiputera dan Melayu, jika mereka kata saya rasis, ya saya akan kata saya rasis." sumber : PANEH MIANG

Ahad, 28 Julai 2013

Rindu

Rindu...pada sesuatu,pada seseorang, pada kenangan atau pada yang telah tiada. Mungkin kita akan dilabel berjiwa sentimental apabila selalu merindu. Adakah kerinduan hanya timbul dalam jiwa mereka yang tertentu sahaja? Ada pula yang mengatakan orang yang selalu merindu pada yang telah tiada akan menyusul mereka tidak seberapa lama.

Walau apapun tafsiran mereka tentang 'rindu', aku sanggup menerimanya kerana aku memang seorang perindu. Aku rindukan pada ahli keluarga besarku yang telah tiada, terutama menjelang hari raya. Setiap kenangan sewaktu bersama sering terbayang di mata.

Aku juga rindukan sahabat dan teman dahulu kala, sewaktu susah senang menguji persahabatan. Tidak ramai mereka yang bernasib baik mempunyai teman sejati dikala susah dan senang.

Dan aku juga merindu pada apa yang telah aku lalui sewaktu hayatku. Jika dapat diundurkan waktu, akan ku ukir setiap saat hidupku menjadi tatapan indah dihari tuaku.

p/s : mood merindui Nokia E7 ku yang telah tiada...

Selasa, 22 Januari 2013

Salam 2013

Salam 2013, selamat tahun baru... Alhamdulillah kerana masih dipanjangkan umur untuk menghirup udara nyaman tahun ini. Setelah sekian lama menyepi, blog ini akan kembali diaktifkan memandangkan ruang dan peluang yang diberikan memberi sedikit kesempatan untuk ber'blog' semula. Insyaallah dengan segala rahmat dan kurniaan yang diberikan. Cikgu Moden akan terus mengemaskini blog ini dari semasa ke semasa.